“Mengagumkan dan unik. Warga Indonesia di usia yang tidak muda lagi, memilih Brussel sebagai titik tengah untuk bersepeda sepanjang 3.230 kilometer, yang akan ditempuh selama kurang lebih dua bulan (60 hari) dari 12 Juni hingga 15 Agustus 2010,” kata PLE Priatna, Minister Counsellor KBRI Brussel, saat menyambut keberangkatan tur Eropa pengiat sepeda dari Brussel, Jumat (18/6/2010) dalam siaran persnya yang diterima Kompas.com semalam.
Menurut Priatna, apa yang dilakukan Paimo ini sangat membanggakan, karena dia mencoba menempuh jarak ribuan kilometer sambil memperkenalkan Indonesia di manca negara. "Tidak hanya langka tapi juga membanggakan,” katanya.
“Saya bersepeda untuk celebrate life. Untuk menikmati dan mengagumi kehidupan,” kata Paimo, pria kelahiran Malang tahun 1958 itu seperti dikutip Priatna.
Sebelum memulai perjalanan, Paimo mengaku telah mempersiapkan diri secara serius, terutama menjaga kondisi fisik agar tetap prima. Logistik juga telah disiapkan dengan matang, termasuk bekal, yang berasal dari kocek sendiri ditambah peran serta beberapa sponsor.
Paimo juga ingin mengembangkan persahabatan dengan komunitas-komunitas bersepeda di Eropa, dan bahkan Afrika. “Saya memiliki teman-teman cyclist yang tersebar di seluruh dunia, termasuk di Eropa. Kesempatan ini akan saya pergunakan untuk mengunjungi dan mempererat persahabatan dengan mereka,” imbuhnya.
Sebelum melanglang ke Eropa, pada tahun 2009 Paimo telah melakukan perjalanan bersepeda melintasi Thailand, Kamboja, Vietnam, dan Laos.
Mengawali ‘karir’ bersepedanya sejak awal era 80-an, Paimo telah membawa sepedanya ke puncak 11 gunung yang berbeda, termasuk di Gunung Kilimanjaro di Tanzania.
Rekor jarak terjauh yang pernah ditempuhnya adalah ketika pada tahun 2005, dia menempuh jarak 5.400 km dari kota La Paz di Bolivia hingga ke kota Punta Arenas di Argentina, yang merupakan titik paling selatan di benua Amerika.
“Bersepeda merupakan obsesi saya sejak dulu,” kata Paimo. Bahkan ketika diwisuda sebagai sarjana Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung pada tahun 1986, dirinya menaikkan sepeda ke atap gedung aula ITB.
Dilepas secara resmi oleh Kuasa Usaha ad interim KBRI Brussel sekitar pukul 10.00 waktu Brussel, Bambang memulai kayuhannya menuju ke kota Mons, 60 km di sebelah barat laut Brussel. Di sana dia akan bermalam untuk melanjutkan perjalanan menuju ke Perancis.
Brussel dipilih sebagai awal perjalanannya kali ini karena kemudahan rute dan akses. Dia menjadwalkan untuk kembali ke Indonesia pada pertengahan bulan Agustus 2010.
“Bersepeda itu sehat. Saya senang dapat bersepeda sekaligus promosi Indonesia di manca negara,” tutup Bambang sebelum memulai perjalanannya.
1 komentar:
:i:
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n: :o: :p: :q: :r: :s:
Posting Komentar
JANGAN CUMA NGELIAT AJA GAN,KOMENTARNYA JUGA YA,OK!?