Kepala Desa Sukanalu, Kecamatan Naman, Paten Sitepu, mengatakan bahwa api mulai keluar dari puncak Gunung Sinabung sekitar pukul 00.15 WIB.
Keseluruhan warga yang berada di sekitar kaki Gunung Sinabung juga dilaporkan telah mengevakuasi diri ke arah kota Kabanjahe.
Selain anggota keluarga, masyarakat juga dilaporkan berupaya membawa sebagian barang milik mereka untuk diamankan.
Sebelumnya, masyarakat sekitar Gunung Sinabung tidak menduga gunung akan meletus karena mendapat informasi dari petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), bahwa gunung tersebut masih dalam kondisi aman. Namun tiba-tiba meletus, ujar Paten Sitepu.
Berdasarkan informasi tersebut, pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanah Karo mengimbau warga yang mengungsi untuk kembali ke rumah masing-masing.
Namun sebagian besar pengungsi tersebut tidak mengindahkan imbauan pemkab dan bertahan di lokasi evakuasi, hanya sebagian warga yang kembali ke kediaman mereka.
Ia juga menyebutkan belum adanya petugas kepolisian di lokasi untuk membantu evakuasi warga.
Sebelumnya Gunung Sinabung yang memiliki ketinggian 2.460 meter di atas permukaan laut itu mulai menunjukkan aktivitasnya dengan mengeluarkan asap hitam pada hari Sabtu (28/08) kemarin pagi.
"Sebelumnya, tidak ada aktivitas yang berarti dari Gunung Sinabung sehingga gunung tersebut tidak mendapat prioritas pemantauan sejak tahun 1600-an," ujar kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Surono, Ahad (29/8) dini hari.
Menyikapi semburan api yang bisa terlihat hingga belasan kilometer jauhnya itu, pihaknya juga menyatakan status gunung tersebut menjadi "awas", dan memerintahkan seluruh warga yang bermukim di kaki gunung itu untuk melakukan evakuasi hingga enam kilometer jauhnya sejak pukul 00.08 WIB.
Mengatasi letusan di gunung api tersebut pihaknya juga sudah menurunkan tim peneliti ke lokasi sejak awal aktivitas gunung tersebut yang mengeluarkan asap putih.
"Dengan adanya aktivitas yang mendadak ini, status gunung api Sinabung dinaikkan dari B, yang tidak pernah dimonitor menjadi A, untuk dimonitor," ujarnya.
Sejumlah warga desa dari Kecamatan Simpang Empat dan Kecamatan Naman, Kabupaten Tanah Karo, sejak Jumat (27/8) telah dikejutkan oleh kabut asap bercampur partikel belerang berwarna putih yang menyembur dari puncak Gunung Sinabung.
Kabut asap bercampur belerang itu menimbulkan bau menusuk hidung dan mengganggu
jarak pandang di sebagaian wilayah Karo .
0 komentar:
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n: :o: :p: :q: :r: :s:
Posting Komentar
JANGAN CUMA NGELIAT AJA GAN,KOMENTARNYA JUGA YA,OK!?